CITA-CITA SYAIKH AL ALBANIY ROHIMAHULLOH
Ternyata, di satu sisi Beliau juga punya cita-cita yang sangat mulia, yaitu ingin memerdekakan umat manusia dari jeratan riba.
Beliau rahimahullah ta'ala mengatakan: "Aku berharap menjadi seorang jutawan, agar aku bisa memberikan pinjaman dengan baik kepada orang-orang, sehingga mereka selamat dari jeratan riba." (Majalah al-Asholah, edisi 23, hal. 58)
Sekiranya ini menjadi cita-cita kebanyakan orang kaya, niscaya harta mereka akan benar-benar berkah di sisi Allah subhanahu wa ta'ala.
Di satu sisi, kebaikan ini juga dapat mematikan praktik riba di tengah umat manusia, atau minimal dapat mengurangi dan menekan penyebarannya.
Terus, kalau sebagian mereka nanti benar-benar tidak bisa melunasi utangnya bagaimana? Maafkanlah, semoga Allah memaafkan anda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ، فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ تَجَاوَزُوا عَنْهُ، لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا، فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُ.
“Dahulu ada seorang pedagang yang biasa memberikan pinjaman kepada orang-orang. Tatkala melihat ada yang kesulitan, ia berkata kepada budaknya: Maafkanlah dia (bebaskan utangnya). Semoga Allah mengampuni kita. Allah pun memberikan ampunan kepadanya.” (H.R. Bukhari)
Selanjutnya, kalau sebagian mereka ada yang berada tapi tidak mau melunasi atau menunda-nunda pelunasan bagaimana? Itu adalah kezaliman yang akan ada pertanggungjawabannya pada hari kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَطْلُ الغَنِيِّ ظُلْمٌ.
“Penundaan pembayaran hutang oleh orang-orang yang mampu merupakan sebuah kezaliman." (Muttafaqun alaihi)
Intinya, yang sangat perlu dibantu adalah orang-orang yang benar-benar kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan untuk memenuhi gaya hidup. Sehingga perlu benar-benar selektif sebelum mengeluarkan bantuan untuk mereka. Bit-taufiq.