ILMU TUH YANG GIMANA SIH?
ILMU TUH YANG GIMANA SIH?
Al-Imam Al-Auza’i _rohimahulloh_ (wafat 157 Hijriyyah) berkata,
العلم ما جاء به أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، فما كان غير ذلك فليس بعلم
“Ilmu adalah apa yang dibawa oleh para sahabat nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam, adapun selain itu maka bukanlah ilmu.”
[ Jaami’ Bayaanil ‘Ilmi wa Fadhlih libni Abdil Barr rahimahullah, 2/29 ].
Jangan pernah berhenti dan bosan menuntut ilmu terutama ilmu syar'i. Mengapa demikian? Karena ilmu adalah cahaya. Dengan ilmu syar'i kita bisa mengetahui banyak hal untuk mendapatkan keridhoan Allah Jalla wa 'Ala, ditinggikan derjatnya, dimudahkan menggapai keteduhan suwarga nan dijauhkan dari kegersangan neraka. Berlaku kebalikan, semua yang kita miliki bisa hilang begitu saja jika dipelihara dan dijaga tanpa ilmu syar'i.
Seseorang yang miskin bisa mengumpulkan harta dengan ikhtiar menggunakan ilmu. Akan tetapi seseorang yang kaya raya bisa kehabisan hartanya seketika jika ia tidak mampu mengelola kekayaanya dengan ilmu yang tepat.
Maka dari itu, wahai sodaraku se-iman dan se-akidah. Sudah seyogyanya kita sebagai seorang muslim dan muslimah mulai berjibaku mencari juga menurut ilmu terutama ilmu syar'i. Dalam kitab Miftahu Daaris Sa'adah karangan Syeikh Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah mengindikasikan 40 keutamaan ilmu syar'i dibanding harta, di antaranya :
Ilmu adalah warisan para Nabi sedang harta adalah warisan para raja dan orang-orang kaya
Ilmu menjaga pemiliknya sedang harta harus dijaga oleh pemiliknya
Harta akan habis bila ditransfusikan sedang ilmu bila disebarkan akan bertambah
Ketaatan kepada Alloh Jalla wa 'Ala hanya didapat dengan ilmu sedang harta menjerumuskan kepada ketamakan
Ketamakan dalam ilmu adalah inti dari kesempuraannya sedangkan ketamakan dalam harta adalah inti dari kekurangannya.
Sudahkah Antum menuntut ilmu hari ini?
Bismillah,ihrish ala man yanfa'uka was ta'idz billah.
Siapakah Imam Auza'i?
الأَوْزَاعِيُّ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بنُ عَمْرِو
شَيْخُ الإِسْلاَمِ، وَعَالِمُ أَهْلِ الشَّامِ، أَبُو عَمْرٍو الأَوْزَاعِيُّ.
كَانَ يَسْكُنُ بِمَحَلَّةِ الأَوْزَاعِ، وَهِيَ العُقَيْبَةُ الصَّغِيْرَةُ، ظَاهِرَ بَابِ الفَرَادِيْسِ بِدِمَشْقَ، ثُمَّ تَحَوَّلَ إِلَى بَيْرُوْتَ مُرَابِطاً بِهَا إِلَى أَنْ مَاتَ.
وَقِيْلَ: كَانَ مَوْلِدُهُ بِبَعْلَبَكَّ.
• Beliau adalah Abdurrahman bin Amr Al-Auza’i. Syaikhul Islam, seorang cendikiawan di belahan wilayah Syam, Abu Amr Al-Auza'i yang berdomisili di kampung yang terpencil yaitu Al-Auza' di daerah Bab al-Faradis, di dekat Damaskus, kemudian dia pindah ke Beirut, hingga dia meninggal di sana. [ Siyar Alamin Nubala karya Imam Adz-Dzahabi jilid 7, hal. 107-135, cet. Ar-Risalah ]
Abdul Malik bin Muhammad mengatakan, "Tak sekalipun Al-Auza'i berbicara selekas Salat Subuh, hingga dia berdzikir kepada Allah. Kalau perkataannya cuma satu, dia akan menjawabnya."
Semoga bermanfaat. Mohon ta’awun menyebarkan dakwah tauhid dan sunnah. Jazaakumullaahu khayron wa baarokaalloh fiykum.
Oleh : Faryan A. Fiddin, S.Pd.I
=======================
PPTQ UTSMAN BIN AFFAN
Jl. Raya Gegesik - Jagapura Blok V RT01/RW11 Pulorancang
Desa Gegesik Kulon Kecamatan Gegesik
Kabupaten Cirebon
Kode Pos 45164
Facebook : www.facebook.com/PonpesTahfidzUtsman